Kamis, 04 Desember 2025

Mobil Listrik vs Mobil Bensin: Mana yang Lebih Hemat di Surabaya?

Dalam beberapa tahun terakhir, Surabaya mulai memasuki era baru mobilitas dengan hadirnya berbagai pilihan mobil listrik. Di sisi lain, mobil bensin masih menjadi kendaraan paling umum di jalanan kota. Namun, bagi masyarakat yang mempertimbangkan efisiensi, pertanyaan besarnya adalah: mana yang lebih hemat untuk digunakan di Surabaya—mobil listrik atau mobil bensin?

1. Biaya Operasional Harian: Mobil Listrik Lebih Unggul

Untuk penggunaan harian di Surabaya, mobil listrik menawarkan biaya operasional yang jauh lebih rendah. Pengisian daya di rumah umumnya membutuhkan biaya yang lebih kecil dibandingkan pengeluaran BBM harian. Dengan tarif listrik yang stabil dan penggunaan rata-rata jarak pendek hingga menengah, mobil listrik bisa menghemat biaya perjalanan secara signifikan.

Sementara itu, mobil bensin harus berhadapan dengan fluktuasi harga BBM. Dengan padatnya lalu lintas di Surabaya pada jam sibuk, konsumsi bensin bisa meningkat, sehingga membuat biaya harian lebih tinggi.

2. Biaya Perawatan: Mobil Listrik Lebih Minimalis

Mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak, tidak memerlukan oli mesin, tidak ada busi, dan minim perawatan berkala. Hal ini membuat biaya servis tahunan lebih terjangkau.

Mobil bensin membutuhkan perawatan rutin yang lebih sering—mulai dari pergantian oli, filter udara, busi, hingga komponen mesin lainnya. Seiring penggunaan, biaya ini akan terus bertambah.

3. Efisiensi di Lalu Lintas Perkotaan

Surabaya memiliki karakter lalu lintas yang cukup padat, terutama di kawasan pusat kota, Surabaya Barat, dan area industri. Mobil listrik bekerja sangat efisien dalam kondisi stop-and-go karena motor listrik tidak banyak mengonsumsi energi saat berhenti dan bahkan dapat memulihkan energi melalui fitur regeneratif.

Sebaliknya, mobil bensin tetap mengonsumsi bahan bakar saat terjebak macet, sehingga membuat efisiensi menurun dan biaya penggunaan meningkat.

4. Infrastruktur Pengisian Daya yang Semakin Banyak

Saat ini, stasiun pengisian daya mobil listrik di Surabaya terus berkembang. SPKLU tersedia di berbagai pusat perbelanjaan, hotel, kantor, hingga rest area tol menuju Malang atau Sidoarjo. Untuk banyak pengguna, ini memudahkan untuk mengisi daya sambil beraktivitas.

Pemilik mobil bensin memang tidak perlu memikirkan pengisian daya, tetapi infrastruktur SPBU yang sudah terlalu umum membuat perbandingan lebih ke soal biaya—bukan ketersediaan.

5. Pengeluaran Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, mobil listrik cenderung memberikan nilai ekonomis lebih tinggi. Dengan biaya daya yang lebih murah dan perawatan yang lebih ringan, total biaya kepemilikan selama beberapa tahun bisa lebih rendah dibandingkan mobil bensin.

Mobil bensin biasanya memiliki biaya awal yang lebih murah, tetapi konsumsi bahan bakar dan perawatan berkala membuat total pengeluaran meningkat dari tahun ke tahun.

6. Pertimbangan Gaya Hidup & Penggunaan

Jika Anda tinggal di Surabaya dengan mobilitas harian yang tidak terlalu jauh—misalnya ke kantor, sekolah anak, atau kegiatan rutin—mobil listrik dapat menjadi pilihan paling hemat.

Namun, jika Anda sering bepergian jauh ke luar kota dan tidak ingin bergantung pada titik pengisian, mobil bensin masih menawarkan kepraktisan.


Kesimpulan: Mana yang Lebih Hemat?

Secara keseluruhan, mobil listrik lebih hemat untuk penggunaan harian di Surabaya, terutama bagi pengguna yang mobilitasnya dalam kota atau jarak sedang. Biaya operasional rendah, perawatan minimal, dan efisiensi dalam kemacetan menjadikannya pilihan ekonomis.

Mobil bensin tetap praktis dan fleksibel, terutama untuk perjalanan jauh atau daerah dengan minim pengisian daya. Namun, dari sisi penghematan jangka panjang di Surabaya yang infrastrukturnya semakin siap, mobil listrik memiliki keunggulan lebih jelas.

Tinggalkan Komentar

Contact Us

Dealer Byd Surabaya

Jl. Kenjeran No.585, Kalijudan, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur 60134
© Byd Surabaya - Supported and Developed by Farihtech.com with ♥